Senin, 26 Desember 2016

Seni Musik

                                           Cerita Seputar Al Banjari





Al Banjari adalah salah satu aliran dalam seni hadrah. Al-Banjari merupakan sebuah kesenian khas islami yang berasal dari Kalimantan. Iramanya yang menghentak, rancak dan variatif membuat kesenian ini masih banyak digandrungi oleh pemuda-pemudi hingga sekarang. Seni jenis ini bisa disebut pula aset atau ekskul terbaik di pondok-pondok pesantren Salafiyah. Sampai detik ini seni hadrah yang berasal dari kota Banjar ini bisa dibilang paling konsisten dan paling banyak diminati oleh kalangan santri, bahkan saat ini di beberapa kampus dan sekolah-sekolah umum mulai ikut menyemarakkan jenis musik ini.

Jika suatu perlombaan Al Banjari terdiri dari 10 personil saja, berbeda dengan habsy yang terdiri dari 15 personil. Diantara 10 personil itu terdiri dari 5 vokal dan 5 pemukul. 5 vokal terdiri dari suara 1, suara 2, suara 3, suara bass dan suara tenor, namun itu tergantung kebutuhan dan tak selalu tetap itu saja. Kemudian 5 pemukul terdiri dari satu pemukul bass, 4 pemukul rebana yang terbagi menjadi pemukul rebana lanang dan wadon serta golongan lanang dan golongan wadon kalau dalam istilah jawa.

Beberapa minggu yang lalu saya berkesempatan mengobrol disebuah sebuah sosmed dengan salah satu personil grup Al Banjari Alfu Lail. Dia merupakan seorang vokal yang bisa dibilang baru dan cukup terkenal dikalangan para remaja dan saat ini sedang banyak digemari. Dia adalah Zitni Ilma. Perempuan Asal Nganjuk ini mulai dikenal ketika melantunkan sebuah syair “Ghuroba”.


Perempuan kelahiran Maret 1998 ini mulai belajar Banjari pada saat kelas 10 di SMAN 2 Nganjuk. Dengan latihan yang rutin serta mengikuti lomba-lomba Al Banjari di sekitar kota atau provinsi tentunya dapat mengasah mental dan kemampuan untuk lebih baik lagi.




Pada mulanya menjadi seorang vokalis banjari tidak seketika instan begitu saja. Tentunya harus punya modal latihan yang rutin dan biasakan Qiro’at juga. Karena didalam Qiro’at kita dapat mengatur nada yang tentunya dapat digunakan dalam malantunkan sholawat juga.

Melalui sebuah rekaman kecil yang dibuat pada 15 oktober 2016 lalu, kini sudah menyebar luas ke teman-teman pecinta hadrah Al Banjari. Dan kini telah bertambah lagi sebuah rekaman yang cukup bagus dengan syair yaitu "Yahanana" dan dapat juga dijadikan referensi bagi teman-teman yang ingin mengikutinya.



Sabtu, 22 Oktober 2016

Motogp

Motogp


          Motogp adalah olahraga balap motor paling bergengsi diseluruh dunia. Disana Banyak motor-motor canggih yang kaya akan teknologi yang kemudian dimodifikasi agar dapat mencapai kecepatan dan kestabilan motor yang mumpuni. Rider adalah julukan untuk joki yang mengendarai motor. Rider tersebut berasal dari macam-macam penjuru dunia dari Benua Amerika Hingga Eropa. Rider ini banyak didominasi dari Negara Spanyol. Terdapat 9 Rider yang terdaftar pada gelaran motogp. Disusul Itali mewakili 4 Rider satu diantaranya adalah Valentino Rossi.

          Bicara tentang Valentino Rossi, Bicara juga tentang motogp. Karena Valentino Rossi adalah Icon dari Motogp itu sendiri. Rossi sudah ikut motogp sejak 2000 itu artinya sudah 16 Tahun Rossi berkiprah di Motogp hingga banyak yang mengagungan namanya bahkan ada pepatah "No Rossi No Party" (Tidak Ada Rossi Tak Ada Pesta). Itu membuktikan bahwa begitu kuatnya Magnet popularitas dari Valentino Rossi hingga menjadi Icon Motogp tersebut.

          Banyak yang menyukai motogp karena Valentino Rossi, mungkin dari golongan tua. Ada juga yang suka dengan motogp karena ada duel dari pembalap, aksi salip menyalip dan karena kecepatan dari sebuah motor dalam trek lurus yang dapat mencapai 351 km/jam, ketika belok tikungan saja sudah 120-200 km/jam. Kita bisa bayangkan bagaimana jika ibu-ibu dibonceng, pastinya yang membonceng sudah kena omelan. Teknologi juga menjadi daya tarik motogp. Contohnya adalah Seamless Gear Box

Seamless Gear Box Honda RCV2012

          Gear Box berguna untuk memudahkan Rider ketika berganti gigi, jadi akan otomatis berganti dari gigi satu ke dua, tiga, hingga lima atau enam, dan dapat turun dengan cepat. Sehingga waktu tidak terbuang percuma ketika sedang diatas track. 


          Ketika karir Valentino Rossi mulai redup, kini muncul sosok yang fenomenal yang mampu membuat motogp lebih berwarna layaknya Rossi muda. Yaitu Marc Marquez. Rider ini sangatlah muda yang lahir pada 17 Februari 1993. Marquez dinilai menjadi the next Valentino Rossi yang mulai tua dan akan pensiun karena gaya balapnya yang agresif dan ugal-ugalan.  Menarik kita lihat Motogp kedepannya. Apakah Marquez mampu menyamai Rekor Rossi atau paling tidak menyamai popularitas dari Valentino Rossi.

Senin, 03 Oktober 2016

Darbuka




Darbuka adalah salah satu alat musik yang cara memainkannya adalah dipukul. Darbuka biasanya digunakan dalam kegiatan keagamaan seperti marawis atau hadrah pada saat ini. Alat musik ini mulai digemari pada saat Ahbaabul Musthofa, suatu grup sholawat pengiring Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf dari Solo. Ketika itu darbuka dijadikan pengiring inti dari lantunan sholawat yang dibawakan oleh beliau. Dengan digandengkan dengan Bass dan Tam, suara dari darbuka semakin bagus dan indah untuk didengarkan.
       

Selain digunakan untuk marawis atau hadrah, alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi band atau dangdut sekaligus. Tak hanya itu, alat musik ini juga telah berkembang menjadi suatu komunitas yang tersebar di daerah-daerah di Indonesia. Pusat komunitas ini berada di Jakarta dengan nama Serikat Darbuka Indonesia. Didaerah-daerah kabupaten pun tak kalah dengan membuat suatu komunitas yang sama dengan nama Darbuka Club sesuai nama Kabupaten yang mereka tempati. Di Tulungagung sendiri juga ada yaitu bernama Tulungagung Darbuka Club (TDC). 
             





Tulungagung Darbuka Club adalah suatu wadah bagi mereka yang ingin belajar atau mendalami seni-seni Darbuka dengan memainkan irama-irama dengan teknik-teknik tertentu. Jika telah berkumpul pada suatu tempat, mereka membawa darbuka mereka sendiri-sendiri atau pinjam dari teman-teman. Kegiatan tersebut biasanya disebut Jamming. Yaitu bermain secara bersama-sama dengan nada yang sama dan irama yang sama pula diiringi sedikit variasi agar menghasilkan suara yang menarik. TDC biasanya mengadakan jamming setiap awal bulan dan dapat kita jumpai di bantaran sungai ngrowo, alun-alun Tulungagung, hutan kota, bahkan juga di pantai selatan tergantung musyawarah dari teman-teman TDC.



          Jika teman-teman ingin bergabung dengan TDC, dapat menghubungi ketua TDC yaitu Satria Aji Jaya Kusuma (08563321160). Selamat bergabung dan kita bangun solidaritas dan kekompakan diantara kita.

Salam Darbuka.